16 Agustus 2013, satu pekan setelah Hari Raya Idul Fitri. Tepat dihari Jum'at yang penuh berkah, di bumi pertiwi ini, ada 18 titik aksi solidaritas #SaveEgypt. Aksi akbar yang serentak diserukan guna menyuarakan isi hati kami, masyarakat Indonesia yang terdiri dari banyak elemen, bahwa kami peduli dengan mereka, saudara se-iman kami. Meski kami berdiri di masing-masing pijakan, tapi kami memiliki tujuan yang sama. Segala bentuk label politik, organisasi, dan berbagai kepentingan egois lainnya seakan kami lupakan demi saudara-saudara kami. Karena sudah menjadi rahasia umum, bahwa tragedi ini sudah bukan lagi kita liat atas nama organisasi, tapi atas dasar kemanusiaan. Dalam kurun waktu beberapa jam saja, sudah ribuan orang tak bersalah mati, dan kami semua berharap, mereka mati syahid. Itulah tujuan mulia dalam hidup seorang muslim --syahid-- dan saat ini mereka sedang menjemput seni kematian terbaik, terindah --syahid--
AllahuAkbar :'(
Begitu dahsyatnya gelombang iman yang Allah titipkan pada hati-hati ini, mengapa? Karena sesuatu yang bernama iman itu berbuah manis. Kami memang tak pernah melihat sekalipun saudara-saudara yang ada disana, bahkan tak pernah kami bisa bayangkan seperti apa wajah mereka. Tapi, begitu kami mendapat kabar bahwa mereka tertindas, teraniaya dengan alasan yang tidak jelas, seakan membuat kamipun sakit. Karena memang begitulah hakikatnya ummat islam, bersaudara dan diibaratkan sepert satu tubuh.

Masjid Istiqlal menjadi saksi bisu dari para pejuang jalanan itu, berkumpul, melingkar di satu dan lain tempat. Mengisi energi raga dan jiwa. Sholat Jum'at yang dilakukan para ikhwan sangat menggetarkan qalbu, 3 lantai dari masjid terbesar se-Asia Tenggara itu penuh oleh jama'ah, diakhir sholat jum'at, sang imam tidak lupa mengajak para jama'ah membacakan qunut nazilah untuk kaum muslimin di dunia ini. Selesai salam, imam langsung bangkit tuk mengajak jama'ah sholat ghaib. Semakin membuat hati bergetar. Lebih dari 40 kepala mendo'akan mereka, belum lagi para malaikat yang menaungi langit-langit masjid, seakan semakin yakin bahwa do'a kami akan terkabulkan :')
Setelah dirasa cukup atas asupan jiwa dan raga, kami semua melakukan longmarch dari istiqlal menuju kedubes AS. Awalnya, barisan kami hanyalah barisan mahasiswa, lama kelamaan menjadi bersatu padu dengan masyarakat umum, para abi'ers, ummi'ers yang membawa 2, 3, 4, 5 anaknya tidak mau kalah. Menyanyikan beberapa nasyid haroki, bertakbir yang seakan menggetarkan langit yang cerah. Kalian tau saudaraku? tidaklah saling mengenal lama kami, para massa aksi, wajah mereka terasa asing, bersua pun kebanyakan baru siang tadi. Tapi ada hal aneh yang membuat kami merasa nyaman, meski berdesak-desakkan, ukhuwah islamiyah.. ya, ukhuwah islamiyah yang membuat kami merasa nyaman. Itulah salah satu efek dari iman kami.
Rabb, begitu indahnya ukhuwah kami ini.. semoga saja iman kami terus menggelora hingga ruh berpisah dari jasadnya. Istiqomahkanlah kami, meninggalkanlah kami dalam keadaan khusnul khotimah, juga syahidkanlah kami.. seperti mereka, saudara kami di Mesir, yang syahid.. InsyaAllah :')
Aku, Kami, mencintai kalian wahai saudara seiman.. karena Allah. Teruslah berjuang menegakkan kebenaran, karena Allah akan menolong para jundullahNya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar