Jumat, 18 Juli 2014

Malam 21 Ramadhan



“Jika tiba di 10 malam terakhir ramadhan, Rasulullah mulai mengencangkan ikat pinggangnya” (Hadits)

**
Kulihat, kios milik ikhwan itu sudah tutup sedari aku berangkat tarawih tadi. “Mungkin beliau sedang menjalankan sunnah rasul di 10 malam terakhir ramadhan” (gumamku)

**
Bahagianya insan yang bisa menikmati, menjamu datangnya malam-malam ganjil di 10 malam terakhir ramadhan. Selamat berlayar bahagia bersama syahdunya malam milikNya :')

Apa daya, di ramadhan tahun ini (pun) aku sulit mendapatkan ijin untuk i’tikaf. Hanya bisa memanfaatkan malam-malam ganjil terakhir ini dengan usaha seorang diri :')

Sungguh, aku semakin ingin cepat menikah. Menikah dengan seseorang yang jika bersama dengannya, kami bisa memuliakan sunnah-sunnah rasul :') 


Mari langitkan do’a-do’a mu Nadh, Allah Maha Mengetahui isi hatimu :')



Rabu, 16 Juli 2014

Tersadar Aku

De' sholat bareng, kita?
Iya yuk Ma, Mama imam?
Jangan deh, kaki Mama sakit. Ade aja ya, hehe.
Oke Ma.

**
Berniat menghamba padaNya dengan membonceng Mama disamping shaf sholatku. 
Tiba di rakaat kedua, Mama tidak kuasa untuk kembali berdiri dari sujudnya. Kemudian ia memilih sholat dengan duduk. Tak apa (batinku) karna Allah sudah memberikan kemudahan untuk hambaNya yang sulit beribadah karna alasan syar'i.
Terlepas dari hal rukhsoh tersebut. Batinku-pun juga tersentak. Sudah beberapa kali Mama mengeluhkan rasa sakit pada kakinya, entah ketika kami saling menelpon, entah ketika kami saling bercakap. Mama bilang "dibagian sini De sakitnya, (sambil menunjuk pada salah satu bagian), terasa ada yang jalan gitu De didalam tulang, gatau deh apa lagi sakit yang dirasa" (kemudian hening....)

**
Ma, Ade pun tidak pernah tahu apa yang Mama rasa sebenarnya. Ade hanya bisa menyimak rasa sakit Mama. Atau memijit Mama dengan semampu Ade.
Aku pun tersadar, Rabbi raga yang dulu bersusah payah mengandungku kini semakin payah ditelan oleh masa. Bahkan hingga detik ini pun, raga itu masih saja bekerja untuk memenuhi apa kebutuhan anaknya. Aku sangat malu padanya Ya Rabb.

**
Kulit itu kini kian mengeriput,
Tulang-tulang itu kini semakin mengeropos,
Gigi-gigi itu semakin menunjukkan keompongannya,
Rambut yang kian hari kian memutih.

**
Rabb, aku tahu sekeras apapun usahaku untuk membantunya dalam segala hal tak akan mampu terbalaskan semua jasa yang sudah ia berikan untukku. Tak akan pernah terbalas. Hutangku sangat banyak padanya Ya Rabb. Maka dari itu, hati kecilku hanya bisa berdo'a yang terbaik untuk malaikat yang sudah Kau kirim untukku. Rabbi, indahkanlah perangaiku dihadapannya, jangan biarkan aku menyakitinya (lagi) dari sikap-sikapku. Sungguh, aku sangat mencintainya dengan segala 'keterbatasannya' sebagai manusia, meski 'terbatas' ia sungguh 'sempurna' untuk hidupku. 
Jagalah ia selalu Ya Rabb. Perkenankanlah salah satu JannahMu untuknya. Aamiin.

**
Ijinkanlah kesabaran menyelimuti hati yang kecil ini untuk mengurusnya, menjaganya di masa tuanya.


Jakarta, 18 Ramadhan 1435 H.
Disampingnya tidur aku merangkai aksara ini :")