Rabu, 11 Juni 2014

Para Musafir Jalanan

Sejauh kaki mereka melangkah hingga detik ini, masih terpaut-kah hati mereka pada bangunan sederhana ataupun megah namun mendamaikan hati mereka?
Adakah kerinduan itu?
Kerinduan pada penghuni bangunannya,
kerinduan pada tata letak isi bangunan itu,
kerinduan pada aroma lezat yang terbawa angin ketika fajar ataupun senja,
kerinduan pada tiap ritme kegiatannya,
Masih adakah kerinduan itu?

Lagi-lagi aku menganalisis bahasa tubuh manusia.
Diamnya,
bicaranya,
melangkahnya,
tertawanya,
tersenyumnya,
candanya,
sorot matanya,
lalu, akupun hanya bergumam dalam hati.

Hah, entah mau kemana dan dirancang seperti apa manusia-manusia tipe ini. Adakah diantara dering handphone-nya itu adalah sosok dua malaikat kehidupannya yang sedang mencarinya? "lagi dimana? acara apa? sama siapa aja?" dan pertanyaan yang mengusik hati "kapan pulang kerumah?"
Huft, sudah berapa lamakah mereka demikian?
dan akan berakhir seperti apa ya?
Apakah akan bearkhir dengan menetap disebuah rumah nan menentramkan bersama keluarga bahagianya?
Ataupun selalu berpindah-pindah dengan keluarga bahagianya dari satu tempat ke tempat lain sehingga banyak surat-menyurat keluarga yang selalu diurus tiap saat?
Entahlah..
Hanya cuap-cuap setelah dua hari bersama para musafir jalanan :'D

**
hey kakak-kakak KAPAL, syemangat terus yah mengarungi bahtera hidup ini!
dan segeralah merajut indahnya bahtera rumah tangga, supaya kaliah ada yang merawat dan menjadi lebih terawat :3
Kalian keren!

**
Dari bocil yang sempet ngekor agenda kalian, hihiii :p

Jatinangor, 11 Juni 2014
22.33 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar