Minggu, 08 Juni 2014

7 Juni

Semacam beruntung pulang lewat dari waktu maghrib, beruntung bisa memandang langit pekat malam ini. Menghitung hari menuju si purnama muncul. Setiap bulannya selalu demikian, kerap menghitung hari menanti si purnama. Aaah, betapa hati ini terpesona dengan sorot matanya ke bumi. Betapa ia selalu memperhatikanku meski terkadang aku cuek menunduk terpaku pada tanah yang aku pijak.

Ma, aku suka langit. Suka. Sangat suka.
Jika ada toko yang menjual sayap untuk terbang ke langit, sangat ingin aku dihadiahkan itu di bertambahnya usiaku yang dua hari lagi. Tapi sayang, it just my imagine.

Dan kini aku belajar lagi satu hal, ternyata perasaan seseorang tidak bisa seutuhnya diukur lewat keadaan langit saat itu jua. Terkadang keduanya tidak sinkron. Yakinlah. Mungkin seperti halnya malam ini.

Langit-Perasaan-Hati-Anak Manusia.

Malam

**
8 Juni ba'da subuh, tulisan ini baru diposting :')
Sampaikan aku pada malam ini, Langit :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar