Klise itu semakin pekat jika
semakin dipikirkan. Asa ini semakin menguat akarnya hingga ke hati. Ada ruang
yang mulai tersedia, yang diawali dengan kehampaan. Ruangan itu berada disini,
ya Dia dan para malaikat tau dimana ruangan itu berada.
Seperti mulai mencari arti dari
kehampaan itu, berjalan dibumiNya menelusuri tiap hasta demi hasta. Kehampaan
yang akan terdefinisikan oleh waktu, ya sang waktu yang berbaik hati akan
memberikan definisi itu.
Setiap ruang-ruang kosong akan
segera terisi, cepat atau lambat. Seperti itulah bagian dari hakikat hidup.
Karna kita layaknya puzzle yang masih bertebaran dibumiNya. Saat ini, seperti
membiarkan masing-masing dari kita berjalan dalam labirin kehidupan dan
menemukan tempat yang tepat untuk berlabuh.
Aku dan kamu kini sama-sama
merindu, merindu akan hal yang belum pernah kita rasakan. Bagaimanakah rasanya
merindu hal yang belum pernah kita rasakan? Gemuruh, gemuruh layaknya ombak
yang selalu menghempas karang dibawah cerahnya langit biru.
Gemuruh itu akan redam dengan
sebuah pertemuan pertama atau pertemuan kesekian (?) karna tak akan pernah kita
tau tentang itu. Saat ini, masing-masing dari kita hanya mengeja
labirin-labirin yang sedang ditelusuri. Labirin yang pasti memiliki pintu
keluarnya. Entah sekarang, esok atau esok kita menjumpainya. Dan klise akan
menjadi nyata, seperti kataNya didalam Lauhul MahfudzJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar