Selasa, 01 Oktober 2013

Be Economgenic-Sastragenic-Religigenic

Aku adalah salah satu orang yang tidak percaya dengan teori kebetulan, tapi yakin dengan teori Tuhan. Karena itu pasti semua sudah ada di skenarioNya, sekalipun itu hanya sebuah pertemuan singkat dengan seseorang. 

Dan, takdir ini tentang passion. Ya, passion yang selama ini aku cari.
Tepatnya kemarin, hari senin. Di pagi hari selepas agenda rutin ruhiyah, aku naik ke kasur (lagi) dengan niat mau tidur (lagi) karena masih ngantuk, tapi mata ini tidak berkompromi dengan hasrat ngantuk, malah jadi asik nge-net di hp dan tumblr-walking. Kemudian, tertariklah dengan sebuah reblog dari akun seseorang yang mampir di dashboard-ku. Disana ada tulisan seorang pria yang menceritakan tentang kisah keluarga kecilnya (dia-istri-dan-calon anak). Romantis, manis, dan cukup membuat melting ~

Terlepas dari esensi tulisan si pria itu, aku jadi tau satu lagi karakter penulis yang baru aku baca tulisannya.
Siangnya, aku janjian dengan si mas'ul, katanya dia mau pinjemin buku untuk referensi TOR acara kita. Pas ngeliat bukunya, ternyata itu buku si pria yang aku baca tulisannya di tumblr tadi pagi.
Masyaa Allah.. semua sudah diatur dan saling berkesinambungan. Dan pada siang itu juga aku melihat koleksi buku-buku si mas'ul, beeeuh bikin melting juga. Beliau bener-bener niat banget untuk buat perpus pribadi (itu yang aku baca dari caranya memiliki buku). Kemudian ada dua buku yang menarik perhatiannku, pertama buku kumcer inspiratif yang disana ada tulisan si mas'ul, God! Makin makin makin melting plus envy bacanya (dalem hati, kapaaaan giliran aku bisa begini?). Yang kedua, si mas'ul dapet tandatangan penulis buku, dari penulis itu ada catatan buat si mas'ul "seratus tahun setelah kamu meninggal, siapa yang akan menyebut namamu?" (Catatan ini bener-bener bikin hati jleb, melting, and speechless :'|). 

Kemudian,  takdirNya membawaku ke siang hari yang cerah ini. Lagi-lagi sedang tumblr-walking. Terpusatlah perhatianku pada akun-nya ikhwan ITB yang membuat tulisan dengan judul sastragenic. Tsaaah, pas dibaca, ternyata itu nice bangetlah! Seakan aku mengalami hal itu ke mereka (para penulis yang belum pernah aku jumpai). Tidak peduli seperti apa fisik mereka, tapi mereka berhasil "meracuni" pikiranku dengan segudang kata-kata yang menjadi sihir. Itulah mengapa mereka disebut sastragenic.

Well, how about me?

Aku yang berbasic economic'ers banget, bisa gak ya jadi orang-orang yang bisa menginspirasi banyak orang dengan julukan sastragenic itu?
Seperti di awal tulisan tadi, ini tentang passion. Seakan semakin tau mana yang aku suka dan jalani dengan hati. Menulis. Terlepas tulisanku lebih banyak yang abstrak. But, i loved it!
Jadi inget dulu waktu baru masuk kuliah, ibu bilang gini "ade itu, cocoknya sama pekerjaan yang pake hati, menjahit, menulis dan yang sejenisnya". Sekarang, kalimat itu terulang kembali. Ditambah lagi dengan skenarioNya yang berhubungan akhir-akhir ini. Membuat passion itu menggebu kembali dengan sejuta alasan yang ada.

Jadi, menjadi economgenic yang sastragenic berbasic religigenic adalah bukan hal yang mustahil, kan?:)

Dan waktu yang akan menjawabnya, entah 1, 5, 10 atau bahkan 20 tahun lagi. Pasti akan aku dapatkan jawabannya dengan proses yang maksimal :')

Buku yang dikasih pinjem adalah: Sewindu, cinta itu tentang waktu-Tasaro GK.
Akun link itu adalah: www.kurniawangunadi.tumblr.com
Silahkan sambangi keduanya :')

-Jatinangor, 1 Oktober 2013-
Anw, Selamat Hari Pancasila, Indonesia!

2 komentar:

  1. aih, tasaro gk. memang kece. penasaran deh sama karyanya yang tetap saja kusebut ( dia ) cinta. tapi perempuan memang rawan jatuh cinta sama seseorang lewat kata-kata yang ditulisnya :D *pengalaman pribadi :P

    BalasHapus
  2. haha.. rumah tasaro ga jauh dari sini len :D
    orang FLP Jatinangor, tp blm pernah ketemu.
    haha.. iya bener bangeeeeet, tulisan mampu membuat orang jatuh hati :p

    BalasHapus