Awalnya ‘biasa’ saja mendapat kabar
duka tersebut, hanya menyebut Innalillahi wa innailaihi rooji’un. Tapi setelah
di kroscek ke bapak qiyadah “Kak, istrinya pak Ujang itu yang Ummi-nya Zaki,
bukan?” “iya..”
Seketika merasa shock, sangat shock.
Dan yang hadir adalah sekelebat wajahnya, parasnya, bahasa tubuhnya ketika
mengasuh dua mujahid ciliknya. Setiap kali ke As-Saakir selalu melihat beliau
dengan anaknya. Apalagi waktu lagi jadi panitia DM2 disana, kita (panitia
akhwat) merasa sangat merepotkan almarhumah dengan meminjam beberapa alat masak
dari dapur beliau, bahkan beberapa kali beliau mengantarkan masakan lezatnya
untuk kami. Ketika itu hatiku berkata (baik banget teteh ini sampai-sampai mau
direpotkan dengan ngasih makanan segala meski keluarga terlihat sederhana.
Aaah, semoga Allah selalu memberkahi keluarga mereka).
Pun masih teringang ketika aku
memberikan si bungsu astor, ketika itu bungsu menerima dengan tangan kiri.
Lantas aku berkata “pakai tangan manis ya Dede Fayyad nerimanya” kemudian
almarhumah berkata “jangan bilang tangan manis, Teh. Nanti anak bingung lagi,
jangan-jangan ada tangan pahit” “Ooh, gitu ya Teh, iya juga ya Teh, hehe”
Almarhumah juga bercerita tentang
pernikahannya dengan suaminya (semoga menjadi pendamping di jannahNya juga).
Almarhumah berkata “Dulu Teteh nikah sama abinya, waktu abinya masih kuliah.
Emang ya Teh, ikhwan itu harus terus dipecut, kalau engga yaa gitu-gitu aja,
males-males aja. Soalnya waktu itu abinya lagi proses nyusun skripsi. Dan kita
pun harus sabar-sabar mendampinginya, yaa Alhamdulillah selesai juga kuliahnya
waktu itu” (ketika itu si Teteh bercerita dengan senyumnya) :’)
Allah, ternyata Engkau punya rencana
indah untuk keluarga kecil itu. Kini malaikat tak bersayap yang selalu meneduhi
rumah mereka pergi, ya pergi untuk selamanya. Kini almarhumah (semoga) bersama
dan membersamai bidadari di taman-taman jannahMu.
Allah, semoga impian almarhumah
sebagai ummi dari anak-anaknya terwujud. Jagalah dua mujahid cilik itu ya Rabb.
Jagalah mereka meski tanpa sayap Umminya (lagi).
Senang bisa dan pernah mengenal Teh
Siti :’)
Aa Zaki dan Dedek Fayyad, tumbuh menjadi anak-anak sholih ya :)
Tulisan lain mengenai almarhumah:
http://mujahidah18.wordpress.com/2014/05/13/moga-teteh-disayang-alloh/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar